Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Bismillah..
BAHAYA GHIBAH DAN FITNAH
##Bahaya ghibah
Ghibah artinya membuka aib yang ada pada diri seseorang dengan maksud menjelek jelekannya atau agar orang membencinya tanpa alasan yang dbenarkan syariat..
Ghibah yang di perbolehkan menurut Imam Nawawi adalah ghibah yang bertujuan untuk kemaslahatan dan kebutuhan masyarakat/orang banyak..dan itu pun harus dengan cara terhormat yaitu tidak melebih lebihkan dan tidak mengolok ngolok atau menghina.Jadi ada batasannya sendiri yaitu tidak boleh keluar dari kebenaran dan harus ada bukti,Jika tidak demikian maka pekara tersebut akan menjerumus ke dosa yang lebih besar yaitu fitnah.
Dari shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَمَّا عُرِجَ بِي مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمُشُونَ وُجُوهَهُمْ وَصُدُورَهُمْ فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ وَيَقَعُونَ فِي أَعْرَاضِهِمْ
"Ketika aku mi`raj (naik di langit), aku melewati suatu kaum yang kuku-kukunya dari tembaga dalam mencakar wajah-wajah dan dada-dadanya. Lalu aku bertanya: “Siapakah mereka itu wahai malaikat Jibril?” Malaikat Jibril menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya.” (H.R. Abu Dawud no. 4878 dan lainnya).
Yang dimaksud dengan ‘memakan daging-daging manusia’ dalam hadits ini adalah berbuat ghibah (menggunjing), sebagaimana permisalan pada surat Al Hujurat ayat: 12.
"Wahai Orang2 beriman! Jauhilah banyak dari prasangka,sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan jangan lah kamu mencari2 kesalahan orang lain,dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? (Bangkai) Tentu kamu akan merasa jijik.Dan bertakwalah kepada Allah,sesungguhnya Allah maka penerima Tobat,Maha Penyayang".
Dari shahabat Sa`id bin Zaid radhiyallahu `anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَرْبَى الرِّبَا الإِسْتِطَالةَ فِي عِرْضِ المُسْلِمِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَفِي رِوَايَة : مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِر
“Sesungguhnya termasuk riba yang paling besar (dalam riwayat lain: termasuk dari sebesar-besarnya dosa besar) adalah memperpanjang dalam membeberkan aib saudaranya muslim tanpa alasan yang benar.” (H.R. Abu Dawud no. 4866-4976).
##Bahaya Fitnah
Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yg disebarkan dng maksud menjelekkan,memecah belah dan menghancurkan seseorang,suatu kaum,generasi/ suatu bangsa
Allah Ta 'ala berfirman
“Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan fitnah kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang sangat pedih”. (Q.S. al-Buruj: 10)
Penyebar fitnah diberi gelar oleh Rasulullah dengan seburuk-buruk manusia. Beliau bersabda: “Inginkah kalian aku beritahukan manusia terburuk diantara kalian?” Para sahabat menjawab, Ya. Beliau bersebda, yaitu orang-orang yang ke sana ke mari menyebar fitnah, yang memecah belah di antara orang yang saling mencintai dan meniupkan aib kepada orang-orang yang tidak berdosa/bersalah.” (HR. Ahmad).
Inilah bentuk bentuk dosa besar yang terjadi di sekitar kita terutama di dunia maya,dimana informasi begitu cepat menyebar dan tanpa disadari ghibah dan fitnah juga masuk di dalamnya.Hendaknya seorang muslim yang beriman selalu menjaga aib yang ada pada diri saudaranya,Menasehatinya dengan cara yang baik ketika berbuat salah tanpa merusak kehormatannya atau mempermalukannya,tidak,menyebar fitnah dan berhenti menjadi penyebar fitnah serta selalu menyelidiki kebenaran setiap informasi yang datang yang menceritakan keburukan suatu kaum,agar kita tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum yang tidak bersalah yang menyebabkan kita menyesal di kemudian hari.
Sekian,semoga bermanfaat,Wallahu a'lam.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar